Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Singuda ENSIKOM

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Muhammad Khalid Lubis; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.642 KB)

Abstract

Permasalahan jaringan sering dialami oleh operator telekomunikasi. Masalah seperti kepadatan trafik (occupancy) adalah hal biasa ditemui. Analisis performansi RBS dapat diketahui dengan mengukur parameter set up failure ratio, drop ratio, occupancy. Dari hasil data analisis didapat untuk perhitungan paket, nilai SFR ALF dan KPA berada dalam kondisi baik yaitu dibawah 20% sedangkan RBS HEL memiliki nilai diatas 20% disebabkan masalah perangkat, rata-rata drop rate untuk keseluruhan RBS dibawah 30% dan dalam kategori baik. Untuk perhitungan occupancy didapat nilai ALF dan HEL sudah melebihi standart yang ditentukan. Langkah perencanaan yang dilakukan adalah dengan melakukan penambahan kanal trafik dari 29 kanal menjadi 61 kanal didapat jumlah call max dan call rejected setelah penambahan kanal menjadi lebih besar, sedangkan untuk KPA nilai occupancy yang diukur masih dibawah standart operator 70% jadi tidak perlu dilakukan performansi dengan penambahan kanal.
EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER Rudolf Parulian Gurning; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.177 KB)

Abstract

Kuat sinyal yang diterima dari mobile station (MS) merupakan salah satu kriteria yang umum digunakan untuk menginisiasikan suatu handoff. Pada algoritma handoff, handoff diinisiasikan jika kuat sinyal yang diterima pada base station (BS) yang akan dituju lebih kuat berdasarkan nilai histeresisnya daripada kuat sinyal dari base station yang sedang melayaninya. Oleh karena itu, pemilihan nilai histeresis sangat penting dalam mengoptimasi performa suatu handoff. Tulisan ini membahas tentang pengaruh nilai suatu histeresis yang ditentukan sebagai parameter pembanding untuk mengetahui daerah probabilitas handoff, probabilitas transisi handoff, base station menangani MS dan degradasi link. Nilai histeresis menunjukkan pengaruh jarak terjadinya suatu handoff. Jika histeresis (h) terlalu kecil, maka daerah handoff akan semakin dekat dengan base station yang sedang melayani. Jika histeresis (h) terlalu besar maka jarak daerah handoff dari base station serving akan semakin jauh. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa jarak minimum dan maksimum agar handoff bekerja dengan baik pada BS dengan jarak 2000m adalah diantara 1100m sampai 1500m.
ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA Linda Nurmalia; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Spread spectrum merupakan  teknik pengiriman sinyal informasi yang menggunakan suatu kode untuk menebarkan energi sinyal informasi dalam bandwidth yang jauh lebih lebar dibanding bandwidth sinyal informasi. Dalam sistem spread spectrum ada dua cara sistem paengkodean yang digunakan sebelum ditransmisikan yaitu  Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS). DSSS merupakan salah metode penyebaran spektrum sinyal data untuk dimodulasi dan memodulasi sinyal kedua kalinya menggunakan sinyal wideband menyebar dan FHSS merupakan metode merupakan metode kedua untuk memperluas spectrum pembawa data termodulasi dengan mengubah frekuensi pembawa secara berkala. Paper ini menganalisis perbandingan prinsip kerja antara DSSS dan FHSS telah didapatkan bahwa sistem yang mudah adalah DSSS karena sistem DSSS termodulasi dengan frekuensi yang sama dan dalam mengimplementasikan lebih mudah dari sistem FHSS yang termodulasi dengan frekuensi yang berbeda tergantung dengan kode chip dan dalam mengimplementasikan lebih sulit.
STUDI PERENCANAAN JARINGAN SELULER INDOOR Silpina Abmi Siregar; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.315 KB)

Abstract

Sistem Jaringan seluler indoor sudah menjadi suatu kebutuhan mutlak di area tertutup berupa gedung. Ketika cakupan sinyal yang dipancarkan BTS makro lemah untuk masuk dalam gedung maka perencanaan sistem jaringan seluler indoor merupakan solusi yang baik. Paper ini membahas tentang perhitungan parameter Link Budget pada jaringan seluler indoor. Dalam pelaksanaannya perhitungan ini menggunakan kelima antena indoor yaitu LD1, LD2, LD3, LD4, dan LD5 dengan jarak masing-masing antena 10 meter. Berdasarkan perhitungan link budget; EIRP, FSL, dan RSL , maka diperoleh hasil bahwa antena yang terbaik secara drive test, perencanaan, dan perhitungan adalah antena LD5 dengan RSL -62 dBm (drive test); RSL -109,6298 dBm dan FSL -27,4217 dB (perhitungan) ; RSL -131,7081 dBm dan FSL -87,9217 dB (secara perencanaan). Sedangkan antena yang terburuk kualitas sinyalnya baik secara drive test, perhitungan, maupun perencanaan adalah antena LD1 dengan nilai RSL -40 dBm (drive test), FSL -9,5783 dB dan RSL -56,3645 dBm (perhitungan), FSL -4,5783 dB dan RSL -51,3647 dBm (perencanaan).
ANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA Ari Purwanto; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.24 KB)

Abstract

Kondisi propagasi di sepanjang lintasan sangat berpengaruh terhadap handoff dan merupakan salah satu parameter untuk mengetahui kinerja dari handoff itu sendiri. Parameter dalam model propagasi seperti tinggi antena base station (BS) dan tinggi antena mobile station (MS) digunakan untuk mengetahui pengaruh parameter terhadap nilai probabilitas outage dan active set. Pada penelitian ini, dianalisis bagaimana kinerja soff handoff tiga BTS yang disimulasikan dengan software serta menggunakan model propagasi Okumura. Dari hasil analisis diperoleh bahwa semakin tinggi BS dan MS maka probabilitas outage akan semakin kecil. Pada tinggi BS 50 m probabilitas outagenya sebesar 4,36.10­-6 dan pada tinggi BS 100 m probabilitas outagenya 2,38.10-8. Pada tinggi MS 1 m probabilitas outagenya sebesar 3,1.10-3 dan pada tinggi MS 6 m probabilitas outagenya sebesar 8,97.10-12. Pertambahan tinggi BS dan MS tidak akan mempengaruhi nilai rata-rata active set.
ANALISIS KINERJA ALGORITMA SUBOPTIMAL HANDOVER PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS Rudy Chandra; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.933 KB)

Abstract

Handover adalah peristiwa pengalihan layanan BTS terhadap mobile. Pada jurnal ini akan dibahas algoritma suboptimal handover yang melakukan proses pengambilan keputusan handover dengan mengolah sinyal kuat terima (Relative Signal Strength) dari BTS berdasarkan prediksi satu langkah (k+1) ke depan dari mobile. Terdapat tiga jenis variasi dari suboptimal handover yang dibandingkan kinerjanya yaitu Signal Degradation Handover (SDH), Delay Handover (DH), dan Delay Handover Signal Degradation (DHSD). Dari hasil simulasi dengan memvariasikan nilai cost dari ketiga varian suboptimal handover didapatkan bahwa algoritma DHSD (nilai minimum; link degradation= 0,5675/detik, delay=4 meter) memiliki nilai terbaik dibandingkan algoritma DH (nilai minimum; link degradation= 0,5675/detik, delay=4 meter pada nilai cost tinggi nilai algoritma DH lebih tinggi) dan algoritma SDH (nilai minimum; link degradation= 0,5856/detik, delay=510,7 meter)
EVALUASI PARAMETER TRADEOFF HANDOFF PADA METODE THRESHOLD DENGAN HISTERESIS ADAPTIF Leonardo Siregar; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.367 KB)

Abstract

Evaluasi kinerja metode handoff merupakan hal penting untuk memilih metode handoff yang optimal sebagai fungsi manajemen. Pemilihan akan mencegah penggunaan sumber transmisi radio yang mahal sementara dicapai standard QoS yang diharapkan oleh user. Pada jurnal ini, pembahasan metode Threshold dengan Histeresis Adaptif dianalisis berdasarkan pengaruh variasi parameter threshold dan panjang rata-rata window terhadap parameter tradeoff handoff, yaitu: level sinyal diterima, delay dan jumlah handoff. Dari hasil analisis, nilai threshold 17 dB, dengan panjang rata-rata window, dr = 10, merupakan titik operasi yang prioritas dipilih untuk memperoleh parameter tradeoff handoff yang optimum.  
ANALISIS KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA EVDO Rev.A Herman Susandi; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.229 KB)

Abstract

Pada saat ini  penggunaan berupa akses data telah menjadi kebutuhan utama hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya layanan data. CDMA sendiri menerapkan suatu teknologi layanan data kecepatan tinggi yaitu CDMA-1X EV-DO. Evolution Data Optimized (EV-DO) adalah sebuah teknologi 3G yang di kembangkan oleh jaringan CDMA 2000 untuk menyediakan akses kepada perangkat telekomunikasi jaringan bergerak dengan interface pada kecepatan 2,4 Mbps untuk EVDO Rev.0, dan 3,1 Mbps untuk EVDO Rev.A. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan data yang telah diberikan operator dengan menggunakan Tiphon sebagai standarisasi. Dari hasil penelitian diperoleh throughput rata-rata yaitu sebesar 725,025  Kbps (baik) untuk operator A dan 613,515 Kbps (baik) untuk operator B nilai round trip time (RTT) rata-rata sebesar 176,35 ms (baik) untuk A  dan 213 ms (baik) untuk B nilai packet loss sebesar 0% - 14% (baik) untuk A dan 1% -8% (baik) untuk operator B.
ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER ANTENA PENERIMA TERHADAP KINERJA SINYAL PADA FREKUENSI KU BAND Ifandi Ifandi; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini sistem TV Broadcast sudah dapat menggunakan teknologi komunikasi satelit. Sistem ini memungkinkan pengguna jasa komunikasi satelit untuk dapat menyaksikan siaran TV dimana saja selama masih dalam wilayah cakupan satelit tersebut. Paper ini membahas kualitas link tranmsimi sebuah jaringan Digital TV-Broadcast via satelit Measat 3a pada frekuensi Ku-band berdasarkan parameter level sinyal dan carrier to noise (C/N) yang diukur dengan menggunakan diameter antena parabola yang disediakan oleh penyedia layanan. Keuntungan dari frekuensi Ku-Band yaitu selain bandwidth yang lebih lebar, pemakaian frekuensi Ku-band juga terhindar dari interferensi dengan sistem microwave terestrial yang banyak memakai frekuensi C-Band. Dari hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa untuk menyalurkan data berupa video format MPEG-4 pada sistem TV Broadcast via satelit Measat 3a frekuensi Ku-Band pada kondisi cerah dengan menggunakan diameter odu 0,6 meter diperoleh level sinyal  yaitu -36,8 dBm s/d -37,3 dBm dengan C/N sebesar 11,9 dB s/d 12,2 dB, sedangkan untuk diameter odu 0.8 meter diperoleh level sinyal yaitu -27,6 dBm s/d -28,2 dBm dengan C/N sebesar 14,1 dB s/d 17,4 dB. Pada kondisi cerah, sistem TV broadcast komunikasi satelit, diameter antena 0,6 meter bisa dipergunakan, karena masih menyisakan margin daya dan kualitas gambar yang dihasilkan masih bagus.
ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN Rahmad Saleh Lubis; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.322 KB)

Abstract

Kualitas Layanan atau Quality of Service merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefiniskan karakteristik dan sifat dari suatu servis. Mengacu pada dibuatnya layanan pembelajaran online dilingkungan SMK Telkom Medan yang memiliki 3 gedung yaitu Gedung A, Gedung B dan Gedung C dan total siswa 828 siswa dengan kapasitas bandwith internet 24Mbps maka diperlukan pengukuran untuk mengetahui seberapa besar kualitas layanan yang harus dipenuhi. Pada tulisan ini, dibahas metode action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari hasil analisis pengukuran paramater QoS yang terdiri dari Packet Loss, Delay, Jitter dan Throughput maka didapat nilai QoS untuk gedung A dengan indeks 93,81 dengan kategori “Memuaskan”, nilai QoS untuk gedung B dengan indeks 94,87 dengan kategori “Memuaskan”, dan nilai QoS untuk gedung C dengan indeks 94,60 dengan kategori “Memuaskan”.